Hakikatnya setiap manusia memiliki energi tersembunyi yang mesih belum disadari. Energi yang tersembunyi tersebut butuh untuk diaktivasi. Manfaat dari penggunaan dari energi tersebut pun bermacam-macam, salah satunya adalah untuk penyembuhan diri. Berikut merupakan video teknik penyembuhan self healing. Semoga bermanfaat.
Berkah Bro
Minggu, 07 Februari 2016
Sabtu, 06 Februari 2016
Peningkatan Keamanan Bagi Para Teman-Teman Perempuan
Teman-teman yang se-otodidak, berikut adalah video bagaimana membentengi diri dari tindak kejahatan,khususnya buat para perempuan yang rentan akan kejahatan. Semoga bermanfaat.
Senin, 01 Februari 2016
cara memotong rambut pria
Berikut adalah hal yang bisa teman-teman pelajari untuk menjadi seorang tukang cukur rambut pemula. Bisa juga sebagai jurus ampuh untuk membuka usaha jasa cukur rambut, khususnya bagi teman-teman yang hidup dalam indahnya kebersamaan ASRAMA.
Sabtu, 30 Januari 2016
Cara meloloskan diri dari penodongan
Buat teman-teman yang sering jalan sendirian ditempat-tempat yang sepi, apalagi buat akhwat perlu banget nih buat mempelajari bagaimana cara meloloskan diri dari penodongan. Berikut ini adalah video cara meloloskan diri dari penodongan yang didemonstrasikan oleh atlet bela diri krav maga, yaitu sebuah beladiri yang terkenal keras dan menggunakan gerakan yang sederhana (kurang berseni). Semoga bermanfaat.
Naskah Drama Asal Usul Kota Pati(dengan beberapa perubahan)
Menjelang akhir abad ke XIII sekitar tahun 1292 Masehi di Pulau Jawa vakum
penguasa pemerintahan yang berwibawa. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri. Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah
sekitar Gunung Muria bagian
Timur muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.
Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu. 1. Penguasa Kadipaten
Paranggaruda, Adipatinya
bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan Gamping Utara berbatasan dengan
wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari. Penguasa Kadipaten Carangsoka, Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai seorang putri bernama Rara
Rayungwulan.
Kedua Kadipaten tersebut
hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk
melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan. Kedua adipati tersebut
bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu.
Suatu hari di Kerajaan Carangsoka terjadi perbincangan antara raja,
ratu, dan putri tercintanya.
Adegan
1
Ratu
Puspa : “Wahai putriku Dewi Rayungwulan,”
Dewi
Rayungwulan : “iya ibundaku.”
Ratu Puspa : “Dirimu sekarang sudah
beranjak dewasa, ayah bangga padamu.Wajahmu yang cantik jelita membuat banyak
pemuda terpesona. Suaramu yang merdu tatkala melantunkan tilawatil qur’an,
kepintaranmu berexpresi dalam story telling, membuat pangeran dari kerajaan
Paranggaruda ingin menjadikan kamu sebagai permaisurinya.”
Dewi
Rayungwulan : “Siapakah pangeran itu
wahai ibunda?”
Ratu Puspa : “Pangeran itu adalah Raden Jasari.
Sebagai orang tua yang bijak, ayah ingin mendengar pendapat darimu wahai
putriku.”
Dewi
Rayungwulan : “Hamba minta waktu untuk
berpikir wahai ibunda.”
Ratu
Puspa : “Semua terserah
padamu wahai putriku, semua keputusan ada ditanganmu.”
Dewi
Rayungwulan : “Baiklah ibunda, hamba
mohon pamit untuk memikirkan hal ini.”
Ratu
Puspa : “Pikirkanlah
dengan baik putriku.”
Dewi
Rayungwulan : “Iya ibunda,
assalamu’alaikum.”
Ratu
Puspa : “Wa’alaikumsalam
putriku.”
Dewi Rayungwulan pun pergi menuju kamarnya untuk merenungi
kegundahan hatinya. Ratu Puspa juga pergi menuju kamarnya untuk istirahat.
Sesampainya dikamar, Dewi Rayungwulan berusaha memikirkan supaya
dirinya bisa bebas dari pinangan Raden Jasari dan tidak menjadi permaisurinya.
Kendatinya Dewi Rayungwulan tidak memiliki rasa cinta sedikitpun bahkan
cenderung tidak suka terhadap Raden Jasari namun Dewi Rayungwulan tidak
mengungkapkan penolakannya terhadap pinangan tersebut dikarenakan Dewi sangat
sayang terhadap ibundanya. Dewi Rayungwulan tidak ingin membuat ibundanya
merasa gusar dalam hati.
Hari peminanganpun tiba. Raden Jasari dan ibunya datang ke Kerajaan
Carangsoka untuk menemui Ratu Puspa Handungjaya beserta Dewi Rayungwulan untuk
menyampaikan maksud pinangannya.
Raden Jasari :
“Mak, Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dewi Rayungwulan mak. Ayo
cepat mak.”
Ratu Yudha :
“Sabar anakku, sebentar lagi kita akan sampai di kerajaan calon permaisurimu.”
Raden
Jasari :” Ayo cepat
mak,,,aku sudah tidak sabar mak,,,”
Ratu
Yudha : “Iya iya anakku..tunggu
ibu”
Di Kerajaan Carangsoka, Ratu Puspa dan Dewi Rayungwulan sudah siap
untuk menyambut kedatangan Raden Jasari dan Ratu Yudhapati. Setelah beberapa
saat menunggu, Raden Jasari dan Ratu Yudhapati pun datang.
Raden
Jasari : “Hore, kita sudah
sampai. Ayo ibu cepat kita masuk.”
Ratu Yudha :
“Iya anakku. Tapi ingat , selama didalam nanti, jaga sikapmu ya nak?”
Raden
Jasari : “Siap ibu.”
Ratu
Yudha : “Assalamu’alaikum”
Ratu
Puspa : “Wa’alaikumsalam,
silahkan masuk wahai sahabatku.”
Ratu Yudha :
“Apa kabar sahabatku, bagaimana kabarmu? Dan tentunya bagaimana kabar putri
cantikmu itu, Dewi Rayungwulan?”
Ratu Puspa : “Alhamdulillah, aku sehat dan
baik-baik saja. Dan putriku Dewi Rayungwulan seperti yang kau lihat, ia semakin
bertambah cantik dan solehah.”
Ratu Yudha :
”Subhanaallah, betapa sempurnanya Allah menciptakan makhluk secantik dan
seindah putrimu itu wahai sahabatku.”
Ratu
Puspa : “Iya,
Alhamdulillah ya.”
Ratu Yudha :
“Aku datang kesini sebagaimana maksud hati ini yang sudah aku beritahukan
padamu sebelumnya, yaitu aku ingin meminang putrimu untuk anakku, Raden Jasari.
Dan sekarang aku datang kesini untuk menemukan jawaban yang sudah kami
nanti-nantikan.”
Ratu Puspa :”Owalah,
kalau masalah itu aku serahkan semuanya pada putriku sendiri. Biarlah dia yang
memutuskan sendiri dan biarlah dia yang menyatakannya sendiri.”
Ratu Yudha :
“Kalau begitu aku akan dengarkan jawaban dari putrimu. Begitu juga anakku Raden
Jasari. Apakah kamu sudah siap untuk mendengarkan jawaban dari calon
permaisurimu wahai anakku?”
Raden
Jasari : “Hehe, Insyaallah
siap bu.”
Ratu Puspa :
“Baiklah, silahkan wahai putriku Dewi Rayungwulan. Berikan jawabanmu.”
Dewi Rayungwulan :
“Terimakasih ibunda. Bismillahirrahmaanirrahiam saya mau menerima pinangan dari
Raden Jasari dan saya bersedia menjadi permaisurinya.”
Raden
Jasari : “Hore...!!! Jadi
kawin sama mbak ayu Dewi Rayungwulan !”
Dewi
Rayungwulan : “Tetapi saya meminta
sebuah syarat.”
Raden Jasari :
“Syarat apa lagi sayangku? Aku sudah tidak sabar lagi untuk segera memilikimu.”
Dewi Rayungwulan :
“Syaratnya adalah ketika acara resepsi nanti, saya kepingin menyaksikan
pagelaran wayang yang megah dan dahsyat membahana. Dimainkan oleh dalang
profesional tingkat internasional dunia dan akhirat. Apakah pnjenengan
sanggup?”
Raden Jasari :
“Hahaha, apa saja akan aku lakukan untuk mendapatkan dirimu wahai bidadariku.
Prajurit..!! cepat kau cari dalang internasional untuk pagelaran mewah dahsyat
nan membahana di acara resepsiku nanti.”
Prajurit :
“Sendiko dhawuh raden.”(langsung pergi mencari dalang)
Ratu Yudha :
“Kalau begitu berikan kami waktu untuk menyanggupi dan mewujudkan syarat dari
putrimu wahai sahabatku. Aku pamit dulu.”
Ratu
Puspa : “Silahkan wahai
sahabatku. Tetap cemungud each...”
Ratu
Yudha : “Assalamu’alaikum.”
Ratu
Puspa :
“Wa’alaikumsalam.”
Prajurit yang mendapatkan tugas untuk mencari dalang kondang
tersebut pun melaksanakan tugasnya. Prajurit itu menelusuri berbagai pelosok
dan mencari berbagai informasi mengenai dalang kondang sejagad raya dan
akhirnya ia mendapatkan alamat dari dalang tersebut. Sontak ia pun segera
bergegas ke alamat yang sudah ia dapatkan.
Prajurit : “Yosh,
akhirnya ketemu juga. Semoga tidak salah alamat seperti ayu ting-ting.
Prajurit :
“Tok..tok..tok...Assalamu’alaikum...”
Dalang
Soponyono : “Wa’alaikumsalam, Silahkan
masuk.”
Prajurit : “Oh
terimakasih dalang.”
Dalang
Soponyono : “Siapa anda dan ada maksud
apa anda datang kesini?”
Prajurit : “Saya
adalah prajurit Kerajaan Paranggaruda yang ditugaskan untuk menjemput engkau
wahai Dalang Soponyono. Melihat kelihaian dan kehebatanmu dalam bermain wayang,
Raden Jasari pangeran kerajaan paranggaruda ingin kau memainkan wayangmu
diacara resepsi pernikahannya dengan Dewi Rayungwulan.”
Dalang
Soponyono : “Saya paham. Tapi....wani
piro?”
Prajurit : “Jika
engkau dapat memainkan wayangmu dengan menggelegar dahsyat membahana, Raden
Jasari akan memberikan berapapun yang kau minta.”
Dalang
Soponyono : “Mmm...Baiklah kalau
begitu, kita deal?”
Prajurit : “Deal. Dan
sekarang mari ikut saya menuju kerajaan Paranggaruda.”
Dalang
Sopoyono : “Sebentar, saya
kemas-kemas dulu barang-barang saya. Anda tunggu saja diluar.”
Prajurit : “Baiklah,
jangan terlalu lama dalang.GPL”
Dalang Soponyono :
“Beres,,,,”
(Prajurit
pun keluar dari rumah dalang dan dalang tengah mengemasi barang-barangnya.
Beberapa saat kemudian dalang keluar dan siap untuk berangkat.)
Dalang
Soponyono : “Ayo kita bernagkat euy.”
Prajurit : “Payolah.”
Prajurit dan Dalang Soponyono tersebut berangkat ke Kerajaan
Paranggaruda untuk menemui Raden Jasari dan Ratu Yudhapati. Setelah beberapa
hari perjalanan menggunakan kuda, mereka pun sampai di Kerajaan Paranggaruda
dan segera menemui Raden Jasari dan Ratu Yudhapati.
Prajurit :
“Assalamu’alaikum wahai paduka ratu.”
Ratu Yudha : “Wa’alaikumsalam
prajuritku. Kau sudah kembali. Bagaimana tugasmu? Apakah kau sudah menemukan
dalang kondang tersebut?”
Prajurit :
“Wahai paduka, sebagaimana tugas yang telah paduka berikan kepada hamba,
Alhamdulillah setelah beberapa informasi yang hamba dapatkan, hamba berhasil
menemukan dan membawa dalang yang dimaksud ke kerajaan ini paduka.”
Raden Jasari :
“Wah,,, kau memang prajuritku yang hebat. Sekarang dimana dalang tersebut?
Panggil dia kesini”
Prajurit :
“Baik raden.”(pergi memanggil Dalang Soponyono) “Ini adalah Dalang Soponyo,
dalang kondang sejagad bumi nusantara wahai paduka.”
Dalang
Soponyono : “Assalamu’alaikum, ngatur
sembah nuwun paduka ratu.”
Raden Jasari :
“Wa’alaikumsalam dalang. Jadi benarkah dirimu seorang dalang kondang sejagad
nusantara?”
Dalang
Soponyono : “Insyaallah iya raden.”
Raden
Jasari : “Alhamdulillah
mak,,,,aku jadi kawin sama Dewi Rayungwulan.”
Ratu
Yudha : “Hahaha...Kalau
begitu, besok kita akan melamar Dewi Rayungwulan beserta syarat yang dia
minta.”
Raden Jasari beserta ibu dan prajuritnya pergi menuju Kerajaan Carangsoka.
Dengan berbagai persiapan barang dan alat yang sudah lengkap. Syarat yang
diajukan oleh Dewi Rayungwulan sudah mereka sanggupi. Beberapa hari
diperjalanan menggunakan kuda, akhirnya mereka sampai di Kerajaan Carangsoka.
Ratu
Yudha : “Assalamu’alaikum
wahai sahabat dan calon besanku.”
Ratu
Puspa : “Wa’alaikumsalam,
ah sa ae lu.(improve). Apakah kedatanganmu kesini adalah untuk melamar putriku
kembali?”
Raden
Jasari : “Shahih ya ummi,
saya datang kembali untuk melamar dedek Dewi Rayungwulan, adapun syarat dan
ketentuan yang berlaku, sudah saya persiapkan dan saya sediakan serta saya siap
menyanggupinya.”
Dewi
Rayungwulan : “Kalo boleh saya tahu,
manakah dalang kondang yang saya persyaratkan itu?”
Raden
Jasari : “Ooo,,,,Don’t
worry,,, this is it,, Dalang Soponyono, dalang kondang yang terkenal di dunia
nyata dan dunia ghaib.”
Ketika Dewi Rayungwulan melihat Dalang Soponyono, rasa gemetar
didada bergejolak bak genderang ditabuh semarak kompangan dan marawis. Dalang
memperkenalkan dirinya dihadapan Ratu Puspahandung Jaya dan Dewi Rayungwulan
yang cantik mempesona.
Dalang
Soponyono : “Perkenalkan, hamba adalah
Dalang Soponyono yang berasal dari Hutan Alas Roban.”
Ratu
Yudha : “Jadi, kapan pesta
penikahan antara putraku Raden Jasari dan putrimu Dewi Rayungwulan akan
diselenggarakan.”
Ratu
Puspa : “Wahai putriku,
kapan dirimu siap akan pesta pernikahan tersebut?”
Dewi
Rayungwulan : “Bismillah, Insyaallah
besok saja bunda.”
Raden
Jasari : “Okelah kalo
begitu, dedek Dewi Rayungwulan siap-siap ya, berdandanlah yang cantik...”
Keesokan harinya, pesta dimulai. Raden Jasari dan Dewi Rayungwulan
duduk bersandi namun tak diwarnai dengan bersenda gurau. Di hadapan mereka
terlihat begitu lihainya Dalang Soponyono memainkan wayang-wayangnya. Dan
disisi lain Ratu Yudhapati dan Ratu Puspahandung Jaya duduk berseberangan.
Sampai pada akhirnya kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
Dalang
Soponyono : “Bumi Gonjang-Ganjing
Langit Kelap-Kelap Katon Lir Kincangin Alis,,,OOOooooo”
Dewi
Rayungwulan : “Kang Mas Dalang
Soponyono, Selamatkan aku dari pernikahan ini, selamatkan aku dari Raden
Jasari, aku tidak mau menikah dengannya, tolong mas...”
(semua
orang kaget dan berdiri lalu Ratu Yudha menghampiri mereka berdua)
Ratu
Yudha : “Ada apa ini? Dewi
Rayungwulan, kembali ketempat dudukmu, cepat !!(sambil menarik paksa tangan
Dewi Rayungwulan, Dalang pun Spontan menyabetkan senjatanya ketubuh Ratu Yudha)
Dalang
Soponyono : “Lepaskan....!!!(menusuk
perut Ratu Yudha). Dewi ayo cepat kita pergi.”
Dewi
Rayungwulan : “Dalang
Soponyono,,tunggu,,,,,”
Raden
Jasari :
“TIDAAAAKKK.....!!!!! prajurit, kejar mereka,,,,,!!! Ratu Puspa, saya merasa
sangat dilecehkan atas peristiwa ini, dan sekarang ibuku meninggal, kau juga
harus mati.”
Ratu
Puspa : “Raden, ini
sungguh bukan harapan kita semua raden. Maafkanlah semua kejadian ini raden.”
Raden
Jasari : “Tidak ada kata
maaf bagimu, rasakan ini,,,AARrrGGgghhhHHh...!!! (menusuk perut Ratu Puspa
dengan senjatanya)
Keadaan seketika berubah menjadi bencana antara kedua kerajaan. Dalang
Soponyono dan Dewi Rayungwulan melarikan diri menuju lebatnya hutan belantara. Raden
Jasari yang merasa sangat marah dan dendam kepada Dewi Rayungwulan dan Dalang
Sopnyono. Raden Jasari terus menerus memburu mereka. Dewi dan Dalang berlari
terus jauh kedalam hutan hingga akhirnya mereka bertemu dengan seorang lelaki
penghuni hutan tersebut. Mereka mengahampiri lelaki tersebut dan bermaksud
meminta bantuan.
Dalang
Soponyono : “Assalamu’alaikum kisana. Mohon
ma’af kisana kami telah mengganggu kisana.”
R.Kembangjoyo : “Wa’alaikumsalam, ada apa sekiranya
kalian berdua bisa sampai kesini?”
Dewi
Rayungwulan : “Kami dalam kejaran
pangeran jahat dari kerajaan Paranggaruda, ibunda saya dibunuh olehnya, dan
tempat tinggal kami sekarang sudah hancur semua kisana. Saya akan dijadikan
istri olehnya, tapi saya sungguh tidak menginginkan hal itu kisana. Bisakah
kisana membantu kami?”
Ditengah perbincangan itu, Raden Jasari dan prajuritnya secara
tiba-tiba datang dengan amarah yang memuncak tanpa menukik.
Raden
Jasari : “Argh,,,!!
Akhirnya kalian kutemukan juga, hahahaha....”
Dewi
Rayungwulan : “Kisana, tolong kami.
Dialah pangeran jahat itu kisana.”
Raden
Jasari : “AaaarrRRggGGhhHH....mati
kau....!!!!”
R.Kembangjoyo : “Tunggu dulu.”
Raden
Jasari : “Siapa kau? Jangan
halangi jalanku.”
R.Kembangjoyo : “Ini adalah hutanku.”
Raden
Jasari : “Bodo amat !Terus
kenapa?”
R.Kembangjoyo : “Berbuat baiklah ketika bertamu ketempat
orang lain!”
Raden
Jasari : “AarrggGGhhHH...!!
Kampret lu, minggir !!”
Pertarungan antara Raden Jasari dan Raden Kembangjoyo takbisa
terelakkan. Keduanya bertarung dengan skill dan kemampuan yang luar biasa. Dan
pada akhirnya Raden Kembangjoyo memenangkan pertarungan tersebut.
R.Kembangjoyo : “Sekarang, dua kerajaan telah
hancur. Semua tempat sirna akan akibat dari peperangan. Sekarang aku adalah
pemimpin kalian, raja kalian. Dewi Rayungwulan, dirimu cantik sholehah, maukah
kau menjadi permaisuriku?”
Dewi
Rayungwulan : “Mmm...Bismillah, mau
kakanda.”
R.Kembangjoyo : “Dan kau Dalang Soponyono, kau aku
angkat menjadi patihku. Apakah kau mau menajdi patih perkasaku?”
Dalang
Soponyono : “Insyaallah siap dan
bersedia kanjeng.”
R.Kembangjoyo : “Kalau begitu, mari kita
bersama-sama membuka dan membabat hutan ini menjadi kawasan baru,menjadi
kerajaan baru, tempat tinggal yang lebih layak dan nyaman. Dan aku namakan
kerajaan baru kita ini dengan nama KERAJAAN PATI.
Mereka akhirnya membuka lahan baru dan membuat kehidupan baru, dari
waktu ke waktu penduduk mereka berkembang dan bertambah banyak serta makmur.
Dua kerajaan bergabung menjadi satu dalam menuju kemakmuran ranah PATI BUMI
MINA TANI.
Laporan Percobaan Pengujian Asam dan Basa
LAPORAN PERCOBAAN PENGUJIAN
LARUTAN ASAM DAN BASA
Disusun
Oleh :
1. Firman Siregar
2. Agus Supriyanto
3. Fakhri Novaldi
4. M. Alwi Ma’ruf
5. Ahmad Rifa’ie
1. Firman Siregar
2. Agus Supriyanto
3. Fakhri Novaldi
4. M. Alwi Ma’ruf
5. Ahmad Rifa’ie
6. Gilang Rama W.
MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam yang telah menciptakan alam semesta beserta seisinya. Berkat
rahmat dan hidayahNya lah kami bisa menyelesaikan laporan percobaan pengujian
larutan asam dan basa ini.
Selanjutnya ucapan
terimakasih tak lupa pula kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian laporan ini. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, laporan ini
tidak ada artinya. Semoga Allah membalas segala amal perbuatan yang telah dilakukan
dengan ridho dan keberkahanNya.
Kemudian dari pada itu,
penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat kepada setiap pembacanya. Atas
kelebihan dan kekurangan laporan ini, penyusun meminta maaf sebesar – besarnya.
Pijoan,
10 Februari 2015
Penyusun
- Judul
“ Laporan Pengujian
Larutan Asam dan Basa ”
- Tujuan
Tujuan dari rancangan
ini adalah untuk mempersiapkan percobaan yang akan dilakukan guna mengetahui
dan memahami perbedaan larutan asam dan basa.
- Landasan
Teori
Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam
air dapat menghasilkan ion hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+).
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion
hidroksida sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida.Konsep asam
basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan
pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H+ dan
OH-.
Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus BrΦnsted
(1879-1947) dan kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara
independen mengusulkan teori asam basa baru, yang ternyata lebih umum.
asam: zat yang mendonorkan proton (H+) pada zat lain
basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat
lain.
Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat
dijelaskan sebagai reaksi asam basa, yakni
HCl(g) + NH3(g) →NH4Cl(s)
Simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat.
Hidrogen khlorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.
Menurut teori BrΦnsted dan Lowry, zat dapat berperan baik
sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini
akan berperan sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu
zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa.
Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.
HCl + H2O → Cl– + H3O+
asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Basa konjugat dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk ketika
satu proton pindah dari asam tersebut.
Asam konjugat dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika
satu proton ditambahkan ke basa tersebut.
Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl– adalah sebuah
proton, dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini
disebut hubungan konjugat, dan pasangan HCl dan Cl– juga disebut sebagai
pasangan asam-basa konjugat.
Larutan dalam air ion CO3 2– bersifat
basa. Dalam reaksi antara ion CO32– dan H2O, yang
pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya
membentuk pasangan asam basa konjugat.
H2O + CO32– → OH– +
HCO3–
asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagai
asam atau basa. Air adalah zat amfoter. Reaksi antara dua molekul air
menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida adalah contoh reaksi zat amfoter
H2O + H2O → OH– + H3O+
asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Menurut Lewis:
Asam adalah spesi yang
bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas.
Basa adalah spesi yang
bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas.
perhatikan gambar berikut!
- Pada gambar pertama, atom B pada molekul BF3 bertindak
sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan
elektron bebas dari ion F- . Sedangkan ion F- bertindak
sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan
elektron untuk atom B pada molekul BF3.
- Pada gambar kedua, ion H+ bertindak
sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan
elektron bebas dari molekul NH3. Sedangkan atom N pada
molekul NH3 bertindak sebagai basa,
karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk ion H+ .
D.
Alat
dan Bahan
Alat Bahan
1.
Pipet tetes 1.
Larutan PP(PP)
2.
Pelat tetes 2.
Larutan HCl
3.
pH meter 3.
Larutan NaOH
4.
Tabung reaksi 5.
Kertas Lakmus Merah
5.
Gelas kimia 6.
Kertas Lakmus Biru
7.
Larutan Jeruk Nipis
8.
Kulit Manggis
9.
Kunyit
10.
Bunga Asoka Mini
11.
Daun Pandan
E. Cara Kerja
E.1 Indikator Buatan
E.1.1 Asam
- Masukkan masing-masing 3 tetes larutan asam lemah (CH3COOH)
dan larutan asam kuat (HCl) ke dalam lubang plat tetes yang berbeda.
- Masukkan kertas lakmus merah
ke lubang plat tetes yang sudah di tetesi larutan.
- Amati perubahan warnanya dan
bandingkan.
- Ganti kertas lakmus merah menggunakan spatula dengan kertas lakmus biru
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
- Ambil kertas lakmus biru menggunakan spatula lalu tetesi 3 tetes larutan
PP.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
E.1.2.Basa
- Masukkan masing-masing 3 tetes larutan basa lemah (NH4OH)
dan larutan basa kuat (KOH) ke dalam lubang plat tetes yang berbeda.
- Masukkan kertas lakmus merah ke lubang plat tetes yang sudah di tetesi
larutan.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
- Ganti kertas lakmus merah menggunakan spatula dengan kertas lakmus biru
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
- Ambil kertas lakmus biru menggunakan spatula lalu tetesi 3 tetes
larutan PP.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
E.1.3 Garam
- Masukkan masing-masing 3 tetes dua larutan garam berbeda yaitu NaCl dan
FeCl2 ke dalam lubang plat tetes yang berbeda
- Masukkan kertas lakmus merah ke lubang plat tetes yang sudah di tetesi
larutan.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
- Ganti kertas lakmus merah menggunakan spatula dengan kertas lakmus biru
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
- Ambil kertas lakmus biru menggunakan spatula lalu tetesi 3 tetes
larutan PP.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
E.1.4 Aquades
- Masukkan 3 tetes aquades ke dalam lubang plat tetes.
- Masukkan kertas lakmus merah ke lubang plat tetes yang sudah di tetesi
aquades
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
- Ganti kertas lakmus merah menggunakan spatula dengan kertas lakmus biru
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
- Ambil kertas lakmus biru menggunakan spatula lalu tetesi 3 tetes
larutan PP.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
E.2 Indikator Alami
E.2.1 BunganAsoka Mini
- Membersihkan bunga
soka mini lalu masukkan ke blender
- Menambahkan 1 gelas
air.
- Menyaring campuran
sehingga memperoleh ekstrak soka mini.
- Ambil 5 ml ekstrak
bunga soka mini ke dalam 4 tabung reaksi
- Tetesi masing-masing
3 tetes ke dalam tabung reaksi ekstrak soka mini dengan larutan asam (HCl),
larutan basa (NaOH), larutan garam (MgSO4), dan Aquades.
- Amatilah perubahan
warnanya.
E.2.2 Daun Pandan
- Membersihkan daun
pandan lalu masukkan ke blender
- Menambahkan 1 gelas air.
- Menyaring campuran sehingga
memperoleh ekstrak daun pandan.
- Ambil 5 ml ekstrak
daun pandan ke dalam 4 tabung reaksi
- Tetesi masing-masing
3 tetes ke dalam tabung reaksi ekstrak daun pandan dengan larutan asam (HCl),
larutan basa (NaOH), larutan garam (MgSO4), dan Aquades.
- Amati perubahan
warnanya
E.2.3 Kulit Manggis
- Membersihkan kulit
manggis lalu masukkan ke blender.
- Menambahkan 1 gelas
air.
- Menyaring campuran
sehingga memperoleh ekstrak kulit manggis.
- Ambil 5 ml ekstrak
kulit manggis ke dalam 4 tabung reaksi
- Tetesi masing-masing
3 tetes ke dalam tabung reaksi ekstrak kulit manggis dengan larutan asam (HCl),
larutan basa (NaOH), larutan garam (MgSO4), dan Aquades.
- Amati perubahan
warnanya
E.2.4 Kunyit
- Membersihkan kunyit
kemudian menghaluskan kunyit dengan menggunakan lumpang porselin.
- Menambahkan 1 gelas air.
- Menyaring campuran
sehingga memperoleh ekstrak kunyit.
- Ambil 5 ml ekstrak
kunyit ke dalam 4 tabung reaksi
- Tetesi masing-masing
3 tetes ke dalam tabung reaksi ekstrak kunyit dengan larutan asam (HCl),
larutan basa (NaOH), larutan garam (MgSO4), dan Aquades.
- Amati perubahan
warnanya
- Hasil
Pengamatan
F.1 Menentukan
asam,basa dan garam menggunakan kertas lakmus biru, kertas lakmus merah dan PP.
Tabel F.1.1
NO
|
ZAT
|
PERUBAHAN WARNA
|
|||
ZAT MULA-MULA
|
LAKMUS MERAH
|
LAKMUS BIRU
|
PP
|
||
1.
|
HCl
|
Bening
|
Merah
|
Merah
|
Bening
|
2.
|
KOH
|
Bening
|
Biru
|
Biru
|
Ungu
|
3.
|
NaCl
|
Bening
|
Merah
|
Biru
|
Bening
|
4.
|
Aquades
|
Bening
|
Merah
|
Biru
|
Bening
|
Tabel F.1.2
NO
|
ZAT
|
PERUBAHAN WARNA
|
|||
ZAT MULA-MULA
|
LAKMUS MERAH
|
LAKMUS BIRU
|
PP
|
||
1.
|
CH3COOH
|
Bening
|
Merah
|
Merah
|
Bening
|
2.
|
NH4OH
|
Bening
|
Biru
|
Biru
|
Merah muda
|
3.
|
FeCl2
|
Kuning
|
Merah
|
Merah
|
Kuning
|
F.2 Menentukan asam
basa dan garam dengan menggunakan indikator alami
Tabel F.2
NO
|
INDIKATOR
|
PERUBAHAN WARNA PADA ZAT
|
||||
MULA-MULA
|
HCL
|
NaOH
|
MgSO4
|
AQUADES
|
||
1.
|
Ekstra kulit manggis
|
Coklat pekat
|
Coklat
|
Coklat keemasan
|
Coklat
|
Coklat muda
|
2.
|
Ekstra soka mini
|
Coklat muda
|
Merah muda
|
Kuning
|
Coklat muda
|
Coklat muda
|
3.
|
Ekstra pandan
|
Hijau
|
Hijau
|
Kuning muda
|
Hijau muda
|
Hijau muda
|
4.
|
Ektra kunyit
|
Orange
|
Kuning
|
Orange tua
|
Kuning gading
|
Kuning tua
|
- Pembahasan
Dalam kegiatan percobaan asam dan basa langkah pertama
dalam percobaan ini yaitu menyiapkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahan telah siap kami
memulai percobaan pertama yaitu menentukan asam basa dan garam dengan menggunakan kertas lakmus merah,
kertas lakmus biru dan PP. Dari tabel F.1.1 dapat diketahui bahwa:
1. Larutan HCl adalah
termasuk asam kuat.
Hal ini dibuktikan
dengan adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru menjadi warna merah, dan
tidak adanya perubahan warna pada PP setelah penetesan pada larutan tersebut.
2. Larutan KOH adalah
termasuk basa kuat.
Hal ini dibuktikan
dengan adanya perubahan warna pada kertas lakmus merah menjadi warna biru dan
perubahan warna pada PP terjadi sangat jelas dan sangat berbeda dari warna mula
– mula.
3. Larutan NaCl adalah
garam.
Hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru, kertas lakmus
merak, maupun pada PP.
4. Larutan Aquades
merupkan larutan yang bersifat netral.
Hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru, kertas lakmus
merak, maupun pada PP.
Dari tabel F.1.2 dapat
diketahu bahwa :
1. Larutan CH3COOH
mengandung asam berupa asam lemah.
Hal ini dibuktikan
dengan adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru menjadi warna merah dalam
relasi waktu yang cukup lama, dan tidak adanya perubahan warna pada PP setelah
ditetesi larutan tersebut.
2. Larutan NH4OH
mengandung basa berupa basa lemah.
Hal ini dibuktikan
dengan adanya perubahan warna pada kertas lakmus merah menjadi warna biru dalam
relasi waktu yang cukup lama, dan adanya perubahan warna pada PP yang
signifikan dari warna zat mula-mula.
3. Larutan FeCl2
mengandung garam.
Hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru, kertas lakmus
merak, maupun pada PP.
Pada percobaan ke-dua
yaitu menentukan asam basa dan garam dengan menggunakan indikator alami.
indikator yang digunakan adalah : kulit manggis, bunga soka mini, pandan, dan
kunyit. Dari tabel F.2 dapat diketahui bahwa :
1. Kulit manggis
mengandung asam.
Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada ekstra kulit manggis yang telah
ditetesi oleh sampel larutan menjadi berwarna kecoklatan.
2. Bunga soka mini
mengandung asam.
Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada ekstra bunga soka mini yang telah
ditetesi oleh sampel larutan menjadi berwarna merah muda, kuning, dan
kecoklatan.
3. Pandan mengandung
basa.
Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada ekstra pandan yang telah ditetesi
oleh sampel larutan menjadi berwarna kehijauan.
4. Kunyit mengandung
asam.
Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada ekstra kunyit yang telah ditetesi
oleh sampel larutan menjadi berwarna orange dan kuning.
Langganan:
Postingan (Atom)