Sabtu, 30 Januari 2016

Laporan Percobaan Pengujian Asam dan Basa

LAPORAN PERCOBAAN PENGUJIAN
LARUTAN ASAM DAN BASA


 


  



Disusun Oleh  :
1. Firman Siregar
2. Agus Supriyanto
3. Fakhri Novaldi
4. M. Alwi Ma’ruf
5. Ahmad Rifa’ie
6. Gilang Rama W.


MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI
TAHUN AJARAN 2014/2015



KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah menciptakan alam semesta beserta seisinya. Berkat rahmat dan hidayahNya lah kami bisa menyelesaikan laporan percobaan pengujian larutan asam dan basa ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih tak lupa pula kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, laporan ini tidak ada artinya. Semoga Allah membalas segala amal perbuatan yang telah dilakukan dengan ridho dan keberkahanNya.
Kemudian dari pada itu, penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat kepada setiap pembacanya. Atas kelebihan dan kekurangan laporan ini, penyusun meminta maaf sebesar – besarnya.





Pijoan, 10 Februari 2015


Penyusun          




  1. Judul
“ Laporan Pengujian Larutan Asam dan Basa ”
  1. Tujuan
Tujuan dari rancangan ini adalah untuk mempersiapkan percobaan yang akan dilakukan guna mengetahui dan memahami perbedaan larutan asam dan basa.
  1. Landasan Teori
Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+).
Basa  adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida.Konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H+ dan OH-.
Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus BrΦnsted (1879-1947) dan kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen mengusulkan teori asam basa baru, yang ternyata lebih umum.
asam: zat yang mendonorkan proton (H+) pada zat lain
basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.
Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi asam basa, yakni
HCl(g) + NH3(g) →NH4Cl(s)
Simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen khlorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.
Menurut teori BrΦnsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa.
Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.
HCl + H2O → Cl + H3O+
asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Basa konjugat dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton pindah dari asam tersebut.
Asam konjugat dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton ditambahkan ke basa tersebut.
Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl– adalah sebuah proton, dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini disebut hubungan konjugat, dan pasangan HCl dan Cl– juga disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.
Larutan dalam air ion CO3 2– bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO32– dan H2O, yang pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya membentuk pasangan asam basa konjugat.
H2O + CO32– → OH + HCO3–
asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagai asam atau basa. Air adalah zat amfoter. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida adalah contoh reaksi zat amfoter
H2O + H2O → OH + H3O+
asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Menurut Lewis:
Asam adalah spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas.
Basa adalah spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas.
perhatikan gambar berikut!
  1. Pada gambar pertama, atom B pada molekul BF3 bertindak sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari ion F- . Sedangkan ion F- bertindak sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk atom B pada molekul BF3.
  2. Pada gambar kedua, ion Hbertindak sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari molekul NH3. Sedangkan atom N pada molekul NH3 bertindak sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk ion H+ .
D.    Alat dan Bahan
Alat                                                                                       Bahan
1.      Pipet tetes                                                                    1. Larutan PP(PP)
2.      Pelat tetes                                                                    2. Larutan HCl
3.      pH meter                                                                     3. Larutan NaOH
4.      Tabung reaksi                                                              5. Kertas Lakmus Merah
5.      Gelas kimia                                                                  6. Kertas Lakmus Biru
7. Larutan Jeruk Nipis
8. Kulit Manggis
9. Kunyit
10. Bunga Asoka Mini
11. Daun Pandan


E. Cara Kerja
E.1 Indikator Buatan
E.1.1 Asam
- Masukkan masing-masing 3 tetes larutan asam lemah (CH3COOH) dan larutan asam kuat (HCl) ke dalam lubang plat tetes yang berbeda.
Masukkan kertas lakmus merah ke lubang plat tetes yang sudah di tetesi larutan.
Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
- Ganti kertas lakmus merah menggunakan spatula dengan kertas lakmus biru
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
- Ambil kertas lakmus biru menggunakan spatula lalu tetesi 3 tetes larutan PP.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.


E.1.2.Basa
- Masukkan masing-masing 3 tetes larutan basa lemah (NH4OH) dan larutan basa kuat (KOH) ke dalam lubang plat tetes yang berbeda.
- Masukkan kertas lakmus merah ke lubang plat tetes yang sudah di tetesi larutan.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
- Ganti kertas lakmus merah menggunakan spatula dengan kertas lakmus biru
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
- Ambil kertas lakmus biru menggunakan spatula lalu tetesi 3 tetes larutan PP.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.

E.1.3 Garam
- Masukkan masing-masing 3 tetes dua larutan garam berbeda yaitu NaCl dan FeCl2 ke dalam lubang plat tetes yang berbeda
- Masukkan kertas lakmus merah ke lubang plat tetes yang sudah di tetesi larutan.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.
- Ganti kertas lakmus merah menggunakan spatula dengan kertas lakmus biru
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
- Ambil kertas lakmus biru menggunakan spatula lalu tetesi 3 tetes larutan PP.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan

E.1.4 Aquades
- Masukkan 3 tetes aquades ke dalam lubang plat tetes.
- Masukkan kertas lakmus merah ke lubang plat tetes yang sudah di tetesi aquades
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
- Ganti kertas lakmus merah menggunakan spatula dengan kertas lakmus biru
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan
- Ambil kertas lakmus biru menggunakan spatula lalu tetesi 3 tetes larutan PP.
- Amati perubahan warnanya dan bandingkan.

E.2 Indikator Alami
E.2.1 BunganAsoka Mini
- Membersihkan bunga soka mini lalu masukkan ke blender
- Menambahkan 1 gelas air.
- Menyaring campuran sehingga memperoleh ekstrak soka mini.
- Ambil 5 ml ekstrak bunga soka mini ke dalam 4 tabung reaksi
- Tetesi masing-masing 3 tetes ke dalam tabung reaksi ekstrak soka mini dengan larutan asam (HCl), larutan basa (NaOH), larutan garam (MgSO4), dan Aquades.
- Amatilah perubahan warnanya.




E.2.2 Daun Pandan
- Membersihkan daun pandan lalu masukkan ke blender
- Menambahkan  1 gelas air.
- Menyaring campuran sehingga memperoleh ekstrak daun pandan.
- Ambil 5 ml ekstrak daun pandan  ke dalam 4 tabung reaksi
- Tetesi masing-masing 3 tetes ke dalam tabung reaksi ekstrak daun pandan dengan larutan asam (HCl), larutan basa (NaOH), larutan garam (MgSO4), dan Aquades.
- Amati perubahan warnanya

E.2.3 Kulit Manggis
- Membersihkan kulit manggis lalu masukkan ke blender.
- Menambahkan 1 gelas air.
- Menyaring campuran sehingga memperoleh ekstrak kulit manggis.
- Ambil 5 ml ekstrak kulit manggis  ke dalam 4 tabung reaksi
- Tetesi masing-masing 3 tetes ke dalam tabung reaksi ekstrak kulit manggis dengan larutan asam (HCl), larutan basa (NaOH), larutan garam (MgSO4), dan Aquades.
- Amati perubahan warnanya

E.2.4 Kunyit
- Membersihkan kunyit kemudian menghaluskan kunyit dengan menggunakan lumpang porselin.
- Menambahkan  1 gelas air.
- Menyaring campuran sehingga memperoleh ekstrak kunyit.
- Ambil 5 ml ekstrak kunyit  ke dalam 4 tabung reaksi
- Tetesi masing-masing 3 tetes ke dalam tabung reaksi ekstrak kunyit dengan larutan asam (HCl), larutan basa (NaOH), larutan garam (MgSO4), dan Aquades.
- Amati perubahan warnanya



  1. Hasil Pengamatan
F.1 Menentukan asam,basa dan garam menggunakan kertas lakmus biru, kertas lakmus merah dan PP.
Tabel F.1.1
NO
ZAT
PERUBAHAN WARNA
ZAT MULA-MULA
LAKMUS MERAH
LAKMUS BIRU
PP
1.
HCl
Bening
Merah
Merah
Bening
2.
KOH
Bening
Biru
Biru
Ungu
3.
NaCl
Bening
Merah
Biru
Bening
4.
Aquades
Bening
Merah
Biru
Bening

Tabel F.1.2
NO
ZAT
PERUBAHAN WARNA
ZAT MULA-MULA
LAKMUS MERAH
LAKMUS BIRU
PP
1.
CH3COOH
Bening
Merah
Merah
Bening
2.
NH4OH
Bening
Biru
Biru
Merah muda
3.
FeCl2
Kuning
Merah
Merah
Kuning

F.2 Menentukan asam basa dan garam dengan menggunakan indikator alami
Tabel F.2
NO
INDIKATOR
PERUBAHAN WARNA PADA ZAT
MULA-MULA
HCL
NaOH
MgSO4
AQUADES
1.
Ekstra kulit manggis
Coklat pekat
Coklat
Coklat keemasan
Coklat
Coklat muda
2.
Ekstra soka mini
Coklat muda
Merah muda
Kuning
Coklat muda
Coklat muda
3.
Ekstra pandan
Hijau
Hijau
Kuning muda
Hijau muda
Hijau muda
4.
Ektra kunyit
Orange
Kuning
Orange tua
Kuning gading
Kuning tua

  1. Pembahasan
Dalam kegiatan percobaan asam dan basa langkah pertama dalam percobaan ini yaitu menyiapkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahan telah siap kami memulai percobaan pertama yaitu menentukan asam basa dan garam dengan menggunakan kertas lakmus merah, kertas lakmus biru dan PP. Dari tabel F.1.1 dapat diketahui bahwa:
1. Larutan HCl adalah termasuk asam kuat.
Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru menjadi warna merah, dan tidak adanya perubahan warna pada PP setelah penetesan pada larutan tersebut.
2. Larutan KOH adalah termasuk basa kuat.
Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada kertas lakmus merah menjadi warna biru dan perubahan warna pada PP terjadi sangat jelas dan sangat berbeda dari warna mula – mula.
3. Larutan NaCl adalah garam.
Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru, kertas lakmus merak, maupun pada PP.
4. Larutan Aquades merupkan larutan yang bersifat netral.
Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru, kertas lakmus merak, maupun pada PP.



Dari tabel F.1.2 dapat diketahu bahwa :
1. Larutan CH3COOH mengandung asam berupa asam lemah.
Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru menjadi warna merah dalam relasi waktu yang cukup lama, dan tidak adanya perubahan warna pada PP setelah ditetesi larutan tersebut.
2. Larutan NH4OH mengandung basa berupa basa lemah.
Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada kertas lakmus merah menjadi warna biru dalam relasi waktu yang cukup lama, dan adanya perubahan warna pada PP yang signifikan dari warna zat mula-mula.
3. Larutan FeCl2 mengandung garam.
Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perubahan warna pada kertas lakmus biru, kertas lakmus merak, maupun pada PP.
Pada percobaan ke-dua yaitu menentukan asam basa dan garam dengan menggunakan indikator alami. indikator yang digunakan adalah : kulit manggis, bunga soka mini, pandan, dan kunyit. Dari tabel F.2 dapat diketahui bahwa :
1. Kulit manggis mengandung asam.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada ekstra kulit manggis yang telah ditetesi oleh sampel larutan menjadi berwarna kecoklatan.
2. Bunga soka mini mengandung asam.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada ekstra bunga soka mini yang telah ditetesi oleh sampel larutan menjadi berwarna merah muda, kuning, dan kecoklatan.
3. Pandan mengandung basa.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada ekstra pandan yang telah ditetesi oleh sampel larutan menjadi berwarna kehijauan.
4. Kunyit mengandung asam.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada ekstra kunyit yang telah ditetesi oleh sampel larutan menjadi berwarna orange dan kuning.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar